Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki kelebihan lemak tubuh yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka. Aktivitas fisik adalah komponen penting dalam mengelola berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, tidak semua jenis olahraga cocok untuk orang dengan obesitas, terutama aktivitas yang memberikan tekanan berlebihan pada sendi dan otot. Berikut adalah alasan mengapa orang obesitas dilarang melakukan olahraga seperti lari dan melompat, dan mengapa berjalan kaki dianggap sebagai pilihan yang lebih aman dan efektif.




1. Tekanan Berlebih pada Sendi

Lari dan melompat adalah olahraga dengan dampak tinggi yang dapat memberikan tekanan signifikan pada sendi, terutama pada lutut, pinggul, dan pergelangan kaki. Orang dengan obesitas membawa beban tambahan yang dapat meningkatkan risiko cedera sendi dan tulang. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity Reviews, orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami osteoartritis, terutama pada sendi yang menanggung beban tubuh seperti lutut.


2. Risiko Cedera Lebih Tinggi

Olahraga berdampak tinggi seperti lari dan melompat dapat menyebabkan cedera seperti patah tulang stres, tendonitis, dan ligament tear. Karena orang dengan obesitas memiliki massa tubuh yang lebih besar, risiko cedera ini menjadi lebih signifikan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy menunjukkan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko cedera olahraga karena tekanan tambahan pada sistem muskuloskeletal.


3. Kapasitas Kardiovaskular Terbatas

Orang dengan obesitas mungkin memiliki kapasitas kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal. Aktivitas fisik yang intens, seperti lari dan melompat, bisa menjadi terlalu berat bagi sistem kardiovaskular mereka, menyebabkan kelelahan berlebihan, napas pendek, dan bahkan risiko masalah jantung. Menurut American Heart Association, olahraga berdampak rendah seperti berjalan kaki lebih disarankan untuk orang dengan obesitas karena lebih mudah dikelola dan tetap memberikan manfaat kardiovaskular yang signifikan.


4. Alternatif Aman: Berjalan Kaki

Berjalan kaki adalah bentuk latihan berdampak rendah yang memberikan banyak manfaat kesehatan tanpa risiko tinggi yang terkait dengan lari dan melompat. Berjalan kaki secara teratur dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan kardiovaskular, dan memperkuat otot tanpa memberikan tekanan berlebihan pada sendi dan tulang. Selain itu, berjalan kaki dapat dilakukan dengan intensitas yang dapat disesuaikan, sehingga cocok untuk semua tingkat kebugaran.

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di Mayo Clinic Proceedings, disebutkan bahwa berjalan kaki 30 menit setiap hari dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, serta membantu dalam penurunan berat badan secara bertahap dan aman.


Kesimpulan

Meskipun aktivitas fisik penting untuk kesehatan, jenis olahraga yang dipilih harus sesuai dengan kondisi fisik individu. Bagi orang dengan obesitas, aktivitas berdampak tinggi seperti lari dan melompat dapat membawa risiko cedera yang signifikan dan tekanan berlebihan pada sendi. Berjalan kaki, sebagai alternatif berdampak rendah, adalah pilihan yang lebih aman dan tetap efektif untuk meningkatkan kesehatan dan membantu penurunan berat badan. Dengan pemilihan olahraga yang tepat, orang dengan obesitas dapat mengurangi risiko cedera dan mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.


Referensi

  1. Obesity Reviews: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1467-789X.2008.00509.x
  2. Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy: https://www.jospt.org/doi/10.2519/jospt.2005.35.7.406
  3. American Heart Association: https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/getting-active
  4. Mayo Clinic Proceedings: https://www.mayoclinicproceedings.org/article/S0025-6196(16)30447-6/fulltext

Post a Comment

Previous Post Next Post